Tata Cara Taubat Nasuha
Taubat adalah kembalinya seseorang dari perilaku dosa ke perilaku yang baik yang dianjurkan Allah.
Taubat nasuha adalah taubat yang betul-betul dilakukan dengan serius atas dosa-dosa besar yang pernah dilakukan di masa lalu.Pelaku taubat nasuha betul-betul menyesali dosa yang telah dilakukannya, tidak lagi ada keinginan untuk mengulangi apalagi berbuat lagi, serta menggantinya dengan amal perbuatan yang baik dalma bentuk ibadah kepada Allah dan amal kebaikan kepada sesama manusia.Dosa ada macam:
1. Dosa pada Allah saja dan dosa kepada Allah.
2. Dosa kepada manusia (haqqul adami).
Cara tobat karena dosa pada Allah cukup meminta ampun kepada Allah sedang menyangkut kesalahan pada sesama manusia harus meminta maaf langsung kepada orang yang bersangkutan disamping kepada Allah.
Seorang muslim wajib bertaubat nasuha atas dosa yang dilakukannya.
SYARAT DAN TATA CARA TAUBAT NASUHA
Ada 2 (dua) kesalahan yaitu :
1. Salah kepada Allah.
2. Salah kepada sesama manusia.
TAUBAT MENYANGKUT HAK ALLAH
Imam Nawawi mengatakan bahwa ada 3 (tiga) syarat dalam melaksanakan taubat nasuha:Ulama berkata, taubat (nasuha) itu wajib dilakukan oleh setiap muslim atas dosa yang dilakukan.Apabila maksiat antara manusia dan Allah yang tidak berhubungan dengan hak sesama manusia (haqqul adami), maka ada 3 syarat yaitu :
1. Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri
2. Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
3. Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.
Apabila tidak terpenuhi ketiga syarat di atas, maka tidak sah taubatnya.
TAUBAT MENYANGKUT HAK SESAMA MANUSIA(HAQQUL ADAMI)
1. Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri.
2. Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
3. Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.
4. Membebaskan diri dari hak manusia yang dizalimi dg cara sbb:
- Apabila menyangkut harta dengan cara mengembalikan harta tersebut;
- Apabila menyangkut non-materi seperti pernah memfitnah, ngerasani (ghibah), dll maka hendaknya meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Bertaubat pada sebagian dosa tertentu adalah sah pada dosa tersebut sedang dosa yang lain masih tetap demikian pendapat pendapat ulama.
Selain itu, taubat nasuha hendaknya diiringi dengan amal perbuatan yang baik sebagai penebus dosa seperti memperbanyak infaq dan sedekah kepada fakir miskin, yatim piatu atau yayasan sosial Islam serta amal ibadah sunnah yang lain.
HUKUM TAUBAT NASUHA
Hukum taubat nasuha adalah wajib berdasarkan pada perintah dalam beberapa ayat Quran dan ulama ijma atas wajibnya seorang muslim bertaubat atas dosa yang dilakukannya.
TANDA TAUBAT YANG DITERIMA
Taubat yang diterima dapat ditandai dengan perubahan perilaku orang yang bertaubat dalam segi meninggalkan perbuatan dosa dan taat menjalankan perintah Allah. Selain itu, ia semakin meningkat ghirah atau spirit Islamnya dengan mendasarkan segala perbuatannya pada pertimbangan syariah Islam.
DALIL DASAR TAUBAT NASUHA
QS Al-Maidah : 39
Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuriitu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS Al-An'am : 54
Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telahmenetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
No comments :
Post a Comment