Islam Adalah Satu-Satunya Agama Yang Benar ( Penjelasan Lengkap )
1.
Keyakinan bahwa Islam satu-satunya Agama Yang Benar adalah termasuk
perkara yang bersifat qath’I, tsawabit dan badihiy /pasti, tetap dan
jelas (minal umuridl-dloruriyah fid din) yakni termasuk di antara
perkara-perkara agama yang bersifat dhloruriyah (suatu keharusan)
karena telah disepakati dan didukung oleh seluruh ulama’ sepanjang masa
lebih-lebih oleh salafus salih berdasarkan nas-nas yang jelas dan
tegas.
2.
Namun demikian, sekarang perkara tersebut sering mendapat rongrongan
dari kalangan-kalangan tertentu terutama dari kalangan akademisi dan
pejuang HAM dengan mengatasnamakan toleransi agama mereka menyebarkan
paham pluralisme agama dan mengecam setiap orang yang meyakini dan
menyatakan kebenaran agamanya dan kesesatan agama lain.
3
. Kelompok ini menyebarkan pahamnya dengan berbagai cara melalui TV,
majalah, koran, buku-buku dan film-film. Mereka tidak segan-segan
mengutip ayat-ayat al-Qur’an yang ditafsirkan menurut selera mereka,
jauh dari manhaj yang
4.
Dengan latar belakang itulah tulisan ini disajikan kepada para pembaca
untuk menegaskan ulang bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar
sebagaimana yang yang pernah ditegaskan dalam salah satu keputusan Munas
Tarjih di Jakarta yang berbunyi:
“sehubungan
dengan munculnya pemahaman bahwa orang Islam yang mengklaim agama Islam
sebagai yang paling benar adalah salah, berdasarkan al-Qur’an perlu
ditegaskan kembali kepada warga Muhammadiyah bahwa Islam adalah
satu-satunya agama yang benar dan diridloi Allah.” Keputusan Munas
Majelis Tarjih Di Jakarta Tahun 2000
Dalam
Muqaddimmah Anggaran Dasar Muhammadiyah juga disebutkan “Mematuhi
ajaran-ajaran Agama Islam dengan keyakinan bahwa Ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat:
PENGERTIAN ISLAM
1. PENGERTIAN UMUM
Islam
adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya sejak nabi
Adam , Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup
Muhammad saw, sebagai hidayat dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan materiil dan spirituil duniawi
dan ukhrawi. (MKCH)
} DALIL-DALIL
}
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ
وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَى
وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآَتَيْنَا دَاوُودَ
زَبُورًا (.النساء:163)
}
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى
وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ (الشورى:13)
2. PENGERTIAN KHUSUS
Agama
yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw ialah apa yang
diturunkan Allah di dalam al-Qur'an dan yang tersebut dalam Sunnah yang
shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk
untuk kebaikan manusia dunia dan akhirat. (HPT)
} DALIL-DALIL
هُوَ
الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ (33) [التوبة/33]
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ [الأنبياء/107]
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ
وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ . سَلاَمٌ عَلَى مَنِ
اتَّبَعَ الْهُدَى ، أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ
الإِسْلاَمِ ، أَسْلِمْ تَسْلَمْ ، يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ ،
فَإِنْ تَوَلَّيْتَ فَإِنَّ عَلَيْكَ إِثْمَ الأَرِيسِيِّينَ وَ ( يَا
أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا
وَبَيْنَكُمْ أَنْ لاَ نَعْبُدَ إِلاَّ اللَّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ
شَيْئًا وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ )صحيح
البخارى - (ج 1 / ص 15)
3. KESIMPULAN
a.
Antara Islam sebagai agama samawi terakhir dan agama wahyu sebelumnya
jelas mempunyai hubungan yang erat karena keberadaannya merupakan mata
rantai terakhir agama Allah
b.
Kebenaran-kebenaran fundamental dan nilai-nilai hidup yang bersifat
universal yang pernah diajarkan oleh para nabi dan rasul terdahulu
dikukuhkan dan dilestarikan. Sementara beberapa aturan yang merupakan
realisasi dan nilai-nilai universal disesuaikan dengan perkembangan
hidup ini.
c. Kebenaran Dinul Islam
Dalam
Al-Qur'an, Allah telah menegaskan sendiri tentang kebenaran Islam
sebagai agama bagi seluruh umat manusia, antara lain tersebut dalam :
Surat Ali Imran:83
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Apakah
selain agama Allah yang mereka cari, padahal hanya kepada-Nya tunduk
siapapun yang ada di langit-langit dan di bumi baik karena taat maupun
terpaksa. Dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa agama yang benar adalah agama yang datang dari Allah SWT.
Dalam firman-Nya yang lain, pada surat Ali Imran:19, Dia menegaskan :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sungguh agama yang diridlai di sisi Allah adalah agama Islam”
Kemudian dalam surat Ali Imran:15, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِين
Barangsiapa
yang mencari agama lain selain Islam maka ia tidak akan diterima dan
kelak di akhirat tergolong orang-orang yang merugi
Dalam surat Al-Ma'idah:3 Allah juga menegaskan:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Hari
ini Aku telah sempurnakan bagimu agamamu dan Aku telah cukupkan bagimu
nikmat-Ku dan aku telah meridlai Islam sebagai agamu untukmu.
Dalam Al-Qur'an terdapat beberapa nama untuk menyebut agama yang benar
(agama Islam), yaitu "al-Islam" seperti tersebut nama itu dalam surat
Ali Imran:85 dan surat al-Ma'idah:3. Nama lain dari agama Islam adalah
Ad-dinul qayyim seperti tersebut dalam surat At-Taubah:36; dan dalam
surat Al-Bayyinah:5, disebut dengan istilah :Dinul Qayyimah. Sebutan
lain adalah Dinullah seperti nampak dalam surat surat Ali Imran : 83 dan
surat An-Nashr:2; "Dinul haq" seperti tersebut dalam surat At-Taubah:
29 dan 33.
Penegasan Allah SWT dalam Al-Qur'an yang mengatakan bahwa Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai satu-satunya agama yang benar
ajarannya dapat dikuatkan dengan alasan dan bukti sebagi berikut:
a. Islam sebagai agama yang jelas asal usulnya, yaitu sebagai agama wahyu yang terakhir.
b. Islam dibawa oleh seorang Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.
c. Ajaran Islam diterangkan dalam Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir bagi seluruh umat manusia.
d.
Ajaran Islam tidak ada yang bertentangan dengan fitrah manusia, tetapi
mengatur seluruh aspek kehidupan manusia (manusia). Hal ini sesuai
dengan ayat Al-Qur'an dalam surat Al-Maidah:3; dan surat Rum:30 yang
berbunyi:
فَأَقِمْ
وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ
عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُون
“Maka
hadapkanlah wajahmu kepada agama (Islam), fitrah Allah, dima Dia
menciptakan manusia diatas fitrah tersebut. Tidak ada perubahan pada
ciptaan Allah. Itulah agama yang yang lurus tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”
e. Ajaran Islam tertumpu pada ajaran mengesakan Tuhan dan bertujuan menjadikan manusia sebagi sumber kabaikan.
f.
Ajaran Islam dapat diamalkan dengan mudah dan praktis oleh orang yang
beriman (tidak memerlukan upacara yang rumit), dan semua ajarannya baik
dan lurus sesuai dengan fitrah manusia yang tidak mau dipersulit dan
yang kecenderungannya kepada yang baik dan lurus. Hal ini ditegaskan dal
Al-Qur'an, dalam surat Al-Ma'idah:50 yang berbunyi:
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum jahiliyah yang mereka cari dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hokum Allah bagi kaum yang yakin”
Lihat pula surat Al-Baqarah: 185 dan 286.
D. SUMBER AJARAN ISLAM
Islam sebagai agama samawi terakhir yang baik, benar dan sempurna
mempunyai dua sumber ajaran pokok, yaitu Al-Qur'an dan Hadits
(As-Sunnah al-maqbulah)
1. Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
(baik isi maupun redaksi) melalui perantaraan Malaikat Jibril as.
Al-Qur'an sebagai kitab suci mempunyai beberapa nama, yaitu: Al-Qur'an,
Alkitab, Al-Furqan, dan Az-Zikr, dan lain-lain.
Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang terjaga kemurniaannya
sejak awal diturunkan sampai sekarang dan sampai hari kiamat. Kemurnian
itu tetap terjaga dan dipelihara oleh penciptanya sendiri, yaitu Allah
SWT seseuai dengan firman-Nya dalam surat Al-Hijr:9 yang berbunyi:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Terbukti bahwa sampai saat ini Al-Qur'an tetap terjaga kemurniannya.
Sejak awal diturunkannya, Al-Qur'an ditulis dan dihafalkan oleh para
sahabat atas petunjuk Nabi Muhammad SAW. Kemudian kodifikasi Al-Qur'an
telah dirintis pada zaman khalifah Abu Bakar dan disempurnakan pada
zaman khalifah Usman bin Affan.
Kedudukan dan fungsi Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
a.
Sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Hal ini antara
lain dijelaskan dalam surat Al-Baqarah:185 yang berbunyi:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
b. Sebagai sumber dari segala sumber hukum. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab:36 yang berbunyi:
وَمَا
كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
Isi
ajaran Al-Qur'an, disamping sebagai pembenar, juga sebagai koreksi
terhadap ajaran agama samawi terdahulu. Hal ini dijelaskan dalam surat
An-Nahl:64 yang berbunyi:
وَمَا
أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي
اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Lihat pula Surat An-Nisa':47 dan Al-Ma'idah:48.
c. Sebagai mu'jizat Nabi Muhammad SAW. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah:23 yang berbunyi:
وَإِنْ
كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا
بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ
كُنْتُمْ صَادِقِينَ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا
النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ
لِلْكَافِرِينَ
Lihat pula surat Yunus: 38; surat Hud: 13; dan surat Al-Isra': 88
Al-Qur'an berisi ajaran-ajaran yang meliputi :
a. Aqidah; ajaran tentang keimanan kepada Allah SWT, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Akhir, dan Taqdir Allah.
b.
Hukum; yang terdiri atas aturan tentang hubungan manusia dengan Tuhan
yang disebut ibadah (cara ritual) dan aturan tentang hubungan manusia
dengan manusia lain dalam masyarakat yang disebut mu'amalah.
c.
Akhlak; tata aturan tentang bagaimana orang harus berbudi pekerti baik
dan menjauhi budi pekerti yang jelek, baik berakhlak kepada Allah,
sesama manusia, maupun kepada alam hewani, nabati, dan alam jamadi.
d.
Janji dan ancaman Allah. Allah tidak akan memperselisihi janji dan
ancaman-ancamannya. Sebagai contoh, barang siapa yang beriman dan
beramal saleh, Allah berjanji akan membalas dengan surga, dan barang
siapa yang kafir dan berbuat jelek, Allah mengancam dengan balasan
neraka.
e.
Cerita atau sejarah umat terdahulu; seperti sejarah kaun Bani Israil,
kaum Ad, kaum Tsamud, dan raja Fir'aun. Hal itu disebutkan dalam
Al-Qur'an agar umat manusia mau mengambil hikmah dari sejarah umat-umat
terdahulu tersebut.
f. Cara atau ajaran tentang bagaimana manusia dapat memperoleh kehidupan yang sejahtera dan bahagia.
g.
Petunjuk atau cara yang mendorong manusia untuk dapat hidup maju dengan
ilmu pengetahuan. Banyak ayat yang mendorong manusia untuk dapat hidup
yang lebih maju dengan ilmu pengetahuan dan Allah berjanji akan
mengangkat derajat mereka yang menguasai ilmu pengetahuan.
2. Hadits Nabi.
Hadits yaitu segala perkataan, perbuatan, ketetapan, dan sifat-sifat
yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kaum
muslimin sepakat bahwa hadits Nabi atau sunnah Nabi menjadi sumber
hukum kedua setelah Al-Qur'an. Dasarnya adalah sebagai berikut:
a. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Hasyr: yang berbunyi:
وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
b.Hadits Nabi riwaya Ibnu Majah, Abu Dawud, dan lain-lain
يَقُول
الْعِرْبَاضَ بْنَ سَارِيَة قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً
وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ فَقِيلَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَعَظْتَنَا مَوْعِظَةَ مُوَدِّعٍ فَاعْهَدْ إِلَيْنَا
بِعَهْدٍ فَقَالَ عَلَيْكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ
وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا وَسَتَرَوْنَ مِنْ بَعْدِي اخْتِلَافًا شَدِيدًا
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ
الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ
وَالْأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Al
‘Irbah bin Sariyah berkata: “Pada suatu Rasulullah saw berdiri di
hadapan kami lalu menasehati dengan nasehat yang menyentuh, yang dapat
membuat hati-hati kami bergetar dan air mata meleleh, Raulullah saw
ditanya: wahai Rasulullah engkau telah menasehati kami dengan nasehat
orang yang berpamitan maka berpesanlah engkau kepada kami dengan satu
pesan, Beliau berkata: tetaplah kalian bertaqwa kepada Allah swt, patuh
dan tunduk pada pemimpin walaupun ia seorang budak yang hitam legam.
Kalian akan melihat perselisihan yang amat dahsyat setelah
peninggalanku. Maka tetaplah kalian berpegang teguh kepada sunahku dan
sunah khulafaurrasyidin yang diberi petunjuk, gigitlah dengan gigi
geraham kalian. Jauhilah oleh kalian perkar-perkara yang baru (bid’ah)
karena setiap bid’ah itu sesat”.
Para sahabat sepakat bahwa sunnah Rasul dijadikan sumber hukum kedua
setelah Al-Qur'an. Kesepakatan itu berlaku sejak Rasul masih hidup
sampai setelah wafat. Mereka selalu menaati hadits Rasul; menaati
perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.
Al-Qur'an
adalah kitab suci yang berisi aturan hidup secara umum yang masih
memerlukan penjelasan. Contoh, mengenai shalat dalam Al-Qur'an hanya
diperintahkan, tetapi tidak ada penjelasan tentang bagaimana tata cara
melakukan shalat. Untuk menjelaskan tata cara shalat ini, Nabi
memberikan contoh pelaksanaannya.
Segala sesuatu mengenai hidup dan kehidupan sudah diatur oleh Al-Qur'an
dan Hadits Nabi, tetapi tidak semuanya bersifat rinci. Ada yang diatur
secara global (garis besar atau prinsip-prinsipnya) dan ada yang diatur
secara detail. Untuk penjabaran dan pengembangan hal-hal yang belum
diatur secara detail, Al-Qur'an dan Hadits memberikan kesempatan kepada
para ulama mujtahidin untuk melakukan ijtihad, yaitu menggunakan pikiran
untuk menentukan sesuatu (hukum) yang tidak ditentukan secara eksplisit
oleh Al-Qur'an dan Hadits. Dalam surat An-Nisa':59 Allah SWT
berfirman:
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي
الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى
اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Dalam
menggunakan ijtihad, para mujtahidin menggunakan metode ijma', qiyas,
istihsan dan mashalih mursalah. Keputusan ijtihad tidak bersifat
absolut, karena merupakan produk akal pikiran, tidak berlaku bagi semua
orang dan semua masa, dan tentu saja tidak boleh bertentangan dengan
Al-Qur'an dan Hadits. ((Zaky Mubarok, dkk : 62-74)
D. ASPEK-ASPEK AJARAN ISLAM
Secara garis besar, ajaran Islam mencakup 4 aspek, yaitu:
1. Aqidah, yaitu aspek keyakinan atau keimanan kepada perkara-perkara yang dijelaskan dalam rukun Iman.
Aqidah
adalah merupakan fundasi ajaran Islam yang sifat ajarannya pasti,
mutlak kebenarannya, terperinci dan monoteistis. Ajaran intinya adalah
mengesakan Tuhan (tauhid). Oleh karena itu, ajaran aqidah Islam yang
tauhidi sangat menentang segala bentuk kemusyrikan.
2.
Ibadah, yaitu aturan-aturan tentang tata cara hubungan manusia dengan
Allah atau segala cara dan upacara pengabdian yang bersifat ritual yang
telah diperintahkan dan diatur cara-cara pelaksanaannya dalam Al-Qur'an
dan Hadits Nabi. Seperti, shalat, puasa, haji, dan lain-lain.
3.
Akhlak, yaitu aturan tentang perilaku lahir dan batin yang dapat
membedakan antara perilaku yang terpuji dan tercela, antara yang salah
dan yang benar, antara yang patut dan yang tidak patut (sopan); dan
antara yang baik dan yang buruk.
Sifat
ajaran akhlak Islam adalah universal, eternal, dan absolut, dan akhlak
yang benar menurut Islam adalah akhlak yang dilandasi dengan iman yang
benar.
4.
Mu'amalah, yaitu aturan tentang hubungan manusia dengan manusia dalam
rangka memenuhi kepentingan atau kebutuhan hidupnya, baik yang primer
maupun yang sekunder. Contohnya, ialah berdagang, perkawinan; termasuk
masalah hukum pidana dan hukum tata negara. ((Zaky Mubarok, dkk: 78-80)
E. خصائص الأسلام (KARATERISTIK DINUL ISLAM )
Dinul Islam mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki agama lain dan sekaligus merupakan kekuatannya.
1.Agama
Islam adalah agama Allah (dinullah), yakni seluruh ajarannya bersumber
dari Allah SWT baik melalui wahyu langsung (Al-Qur'an) maupun tidak
langsung (Hadits Nabi). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat 39:2
yang berbunyi:
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
Lihat pula surat 32:2
1. Agama Islam mengandung ajaran-ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. (syumul).
2. Agama Islam berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (al-'umum)
3.
Agama Islam mengandung ajaran-ajaran yang sesuai dengan fitrah manusia,
sebagaimana firman Allah dalan Al-Qur'an surat 30:30 yang berbunyi:
فَأَقِمْ
وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ
عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
4.
Agama Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya,
sebagimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat 7:179 dan surat 31:20 yang
berbunyi:
وَلَقَدْ
ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ
لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ
ءَاذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ
أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُون
5.
Agama Islam berfungsi sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta,
sebagaimana firman Allah dala Al-Qur'an surat 21:107 yang berbunyi:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Agama
Islam mengorientasikan umat manusia ke masa depan (akhirat) tanpa
melupakan masa kini (dunia), sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an
surat 28:77 yang berbunyi:
وَابْتَغِ
فِيمَا ءَاتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ
الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ
الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Bagi orang yang beriman masa depan itu penuh harapan, karenanya ia harus selalu optimis dan menghilangkan pesimisme.
Agama
Islam menjanjikan balasan (aljaza') yakni syurga bagi orang-orang yang
beriman dan neraka bagi orang orang-orang yang kufur kepada Allah SWT
sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat 98:6-8 yang berbunyi:
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ
جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ(6)إِنَّ
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ
الْبَرِيَّةِ(7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي
مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ(8)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment