Sang Bidadari Pemulung

No comments
Terlihat Wajah Semangat yang Berlumur Air Keringat, Memakai Gamis Biru, Jilbab Lebar.
Namun Dia tidak Naik Kendaraan Untuk Pulang Sambil Berjalan.
Dia Memungut dan Mengumpulkan Plastik Bekas Minuman yang Dia Temui di Sepanjang Jalan.
Dia Berjalan Kaki Sehari Kurang Lebih 10 km.
Selama Berjalan Itulah, dengan Menggunakan Karung Plastik.
Dia Memperoleh Banyak Plastik Untuk Dia Bawa Pulang.
Dia Tinggal Bersama Ibu dan 6 Orang Adiknya yang Masih Kecil-Kecil.
Mereka Tinggal di Sebuah Rumah Sederhana yang mereka Pinjam dari Saudara mereka di Daerah Bogor.
Biasanya Setelah Berjalan Hampir 10 km.
Untuk Sampai ke Rumahnya Asma Menumpang Truk.
Sopir Truk yang Lewat, Sudah Kenal Dengannya.
Sehingga Mereka Selalu Memberi Tumpangan di Bak Belakang. 
Masya Allah, Setelah Truk Berhenti Dengan Tangkas Dia Naik ke Bak Belakang Lewat Sisi Samping yang Tinggi itu. 
Asma Sekeluarga adalah Pemulung
Dia, Ibu dan Adik-Adiknya Mengumpulkan Plastik Dibersihkan Kemudian di Jual Lagi.
Dari Memulung Sampah Inilah Mereka Hidup dan Asma Kuliah Universitas di Daerah Tangerang.
Dia Adalah Mahasiswi Semester 1 Jurusan Akuntansi Usianya baru 17 tahun.
Dan Dia Adalah Salah Satu Mahasiswi TERPANDAI di Kelasnya.
Ilmu Sangat Penting Dengan Ilmu Saya Bisa Memimpin Diri Saya 
Dengan Ilmu Saya Bisa Memimpin Keluarga 
Dengan Ilmu Saya Bisa Memimpin Bangsa 
Dan Dengan Ilmu Saya Bisa Memimpin Dunia 
Itu Alasan Asma Kenapa Saat Istirahat.
Dia Lebih Senang ke Perpustakaan dari pada Tempat Lain. (Keren Ya)
Asma Menjadi Pemulung Untuk Membiayai Kuliah dan Melanjutkan Hidupnya.
Dengan Biaya Kuliah Rp. 900.000 Per Semester Dapat di Cicilnya Setiap Bulan Sebesar Rp. 150.000.
Jadi, Apabila Ia Ingin Kuliah Maka Ia Pun Harus Bekerja Keras Siang Malam.
Semangat Dalam Belajar dan Bersabar dalam Meniti jalan Kehidupannya.
Membuat Asma dapat diKatakan Memiliki Suatu yang Lebih di Antara Kawan Sebayanya.
Meskipun Terkadang Hanya Makan Sekali dalam Sehari.
Tidak Membuatnya Kehilangan Energi Dalam Menuntut Ilmu.
Keprihatinan yang di Alami Keluarga Asma.
Baru di Ketahui Ketika Kawan-Kawannya Berkunjung ke Rumahnya.
Semenjak Itu, Ia semakin Mendapat Perhatian dari Kawan-Kawannya.
Dengan Memberinya Bantuan yang Memang Jumlahnya Belum Cukup Signifikan.
Asma Terlihat Semakin Optimis Mengejar Cita-Citanya
Selain itu pula atas Usaha dan Dukungan Kawan-Kawannya.
Ia Dapat di Liput di Beberapa Media Cetak dan Elektronik.
Yang Mudah Mudahan Dapat di Jadikan Pintu Keluar.
Bagi Keprihatinan Yang Ia Alami Sekeluarga Selama Ini.

G+

No comments :

Post a Comment